Selasa, 09 November 2010

Update GKI Humanitarian 8-9 November 2010

Update Tim Gerakan Kemanusiaan Indonesia

(Tim GKI) 8-9 November 2010

Mentawai

8/11/10

1) Tim GKI Mentawai yang sudah kelelahan akan digantikan oleh relawan yang segar, dikoordinir oleh Yusak Ismanto, mereka berangkat tanggal 8/11/10 ke Padang.

2) Sementara itu Tim pertama mendistribusikan ke dusun Muane - Pagai Selatan bantuan berupa:

a. 40 buah kuali

b. 40 sutil

c. 40 lampu teplok + minyak tanah,

d. Sejumlah pakaian baru

e. 40 periuk

(Rasid Rachman)

Jogja

8/11/10

1) Tim GKI berdasarkan permintaan Tim GKI Jogja mempersiapkan 5 orang dokter dari FK Ukrida Jakarta untuk memperkuat tim medis di Jogja.

2) Sejak 29/10/10 sampai 8/11-10 Tim GKI Jogja sudah melayani 374 pasien

a. 28/10/10: 109 orang

b. 29/10.10: 20 orang

c. 30/10/10: hujan abu terpaksa diliburkan, tim ditarik demi keselamatan

d. 1/11/10: Merapi meletus lagi, tim ditarik kembali demi keselamatan relawan

e. 5/11/10: 83 orang

f. 6/11/10: 65 orang

g. 7/11/10: Libur Hari Minggu

h. 8/11/10: 97 orang

3) Pasien yang dirujuk ke rumah sakit, 2 pasien dan yang dirujuk ke psikiater 1 pasien

4) Pelayanan untuk anak-anak dilakukan setiap hari di Wedi (pindahan dari barak kemalang),

5) Hari ini Tim GKI Jogja berkoordinasi dengan UNICEF yang juga melayani di Wedi.

9/11/10

1. Dilaporkan situasi berubah karena banyak pengungsi di barak-barak sudah tidak betah di barak pengungsian. Salah satu sebab adalah walaupun makanan cukup tersedia, namun antrian untuk mengambil makan terlalu panjang dan lama.

2. Perkembangan situasi di Stadiun Maguwo dan pos-pos pengungsi yang besar kurang menggembirakan, karena penanganan Satkorlak kurang baik.

3. Sebagian besar pengungsi memilih keluar mencari sendiri tempat mengungsi baru, sebagian besar menumpang di depan rumah-rumah penduduk di kampung-kampung sekitar Jogja.

4. Ini makin menyulitkan pelayanan relawan kepada mereka.

5. Hal ini menimbulkan keresahan sosial, masyarakat mulai merasa resah karena tiap hari harus mensuplai pengungsi yang keluar dari barak-barak resmi pemerintah dan mulai cari sendiri bantuan kemana-mana. Padahal sebagian masyarakat besar tidak sanggup menanggung pengungsi.

6. Bagi para pengungsi yang berkeliaran Tim GKI Jogja mengubah strategi dan mulai mensuplai kelompok-kelompok yang terabaikan ini. Tindakan mana berarti juga menolong masyarakat yang resah dan terganggu karena ketidaknyamanan dan ketidakmampuan membantu pengungsi. Namun tindakan ini dilakukan dengan sangat selektif.

Syukur para pengungsi di posko-posko Tim GKI Jogja masih bertahan. Mungkin karena pelayanan lebih terkoordinir dan sistemik. (Paulus Lie).

Tidak ada komentar: